Berangkat menuju Sultra

Ahkirnya gue sampai juga di Kendari, kebetulan semua teman teman yg mau ke Sulawesi Tenggara 1 pesawat, kita ada ber 9 orang, semua berangkat hari Senin kemarin jam 7 malam, dan sampai di Kendari jam 12 malam waktu Indonesia bagian barat atau jam 1 malam waktu Indonesia bagian tenggah.

Dari Jakarta pesawat menuju Makasar terlebih dahulu, kemudian transit disana dan baru melanjutkan perjalanan ke Kendari.

Ketika dari Jakarta menuju Kendari ada beberapa hal yg terjadi, salah satunya ada penumpang yg terkena serangan jantung, dan pilot mengumumkan apakah ada dokter di pesawat, dan apa yg terjadi? lebih dari 9 orang langsung berdiri, dan ternyata ngga hanya teman teman dari Jakarta aja yg ada, ada juga teman yg dari Bandung, mereka ada berdua, jadi total 11 orang berdiri, namun karena kasihan pasiennya di kerubutin, hanya 4 orang aja yg tetap ada disana, sisanya kembali ke tempat duduk, ketika di periksa pasien sudah midrasis (pupil melebar) langsung sama anak anak pada siap siap RJP (Resistusi Jantung Paru), ketika kita minta ambu bag dipesawat yg kita tumpang gi tidak tersedia ambu bag, yg ada hanya oksigen, ok ngga apa kita minta oksigennya, tapi pass oksigennya sampai, ternyata isinya ngga ada, trus kita minta obat obatan, ternyata ngga ada obat obat suntik emergency sama sekali di pesawat yg kita tumpangi ini, woops gue langsung terdiam, bukannya standar dalam pesawat harus ada ambu bag (untuk RJP), oksigen, stetoskop, adrenalin dan kawan kawannya? apa orang ground tidak memperhatikan kelengkapan ini sebelum pesawat terbang??

Maskapai yg aneh, masak dengan kelengkapan seperti ini pesawat disebut layak terbang?, dan kelihatannya para pramugarinya pun tidak bisa RJP, ya gue juga ngga terlalu memusingkan pramugarinya bisa RJP atau tidak, karena kalau melihat baju yg mereka pakai apakah bisa bebas RJP, kemudian kebetulan ada kita disana dan Allhamdulilah ada anak yg bawa peralatan masuk ke kabin (stetoskop, senter ect) kalau ngga bakalan buta ngerjainnya hanya sayang tidak ada satupun dari kita yg membawa obat obatan emergency, lagian apa boleh bawa bawa jarum suntik ke dalam kabin? pasti ngga boleh kan?, peralatan ini harusnya sudah ada di pesawat, jadi ngga ada masalah mereka bisa RJP atau tidak, tapi kalau tidak ada dokter disana mereka yg harus melakukan RJP. Ahkirnya dengan kelengkapan seadanya kita melakukan RJP, Bimo dan Uli yg tetap di bangku penumpang melakukan RJP, memang ini sebenarnya tidak benar, harusnya RJP dilakukan di permukaan yg keras, tetapi apa mau dikata karena pesawat akan mendarat di Makasar, sampai pesawat benar benar mendarat, anak anak masih terus RJP, dan kemudian ketika mendarat di Makasar, sudah ada ambulan yg menunggu, dan pasien pun di pindahkan, tetapi, karena Allah S.W.T berkehendak lain, pasien sudah tidak ada, dan kemudian ketika transit di Makasar, Bimo yg membuat laporan kematiannya (kasihan Bimo dia yg harus bikin, dan anak anak yg lain asik mencari makanan termasuk gue karena selama di pesawat kita tidak mendapatkan makanan) dan hal ini juga yg menyebabkan kita agak lama tertahan di Makasar, dan kemudian, pasien langsung di bawa ke Kendari, karena ternyata pasien adalah orang Kendari (surat surat turut dibawa). Mungkin kalau keluarga pasien mau mereka bisa menuntut perusahaan penerbangan ini, karena kalau di lihat2 persiapan kesehatannya bisa dibilang tidak ada, gue menunggu komentar si Jemmi yg memang bertugas sebagai dokter di dinas perhubungan, kan dia yg suka mencek semua pramugari dan pilot laik terbang atau tidak, dan dia juga pasti tau apa saja dalam pesawat yg harus ada tiap kali terbang.

Pengalaman yg benar benar seru, belum apa apa semua anak anak yg ke sultra dalam pesawat itu, sudah mendapat kasus emergency sebelum sampai di tempat kerja.

Kayaknya gue ngga perlu cerita maskapai apa yg membawa kami kesana, karena sepanjang pengetahuan gue hanya dua Airline yg langsung ke Kendari dari Jakarta, jadi mungkin kalian bisa menebak Airline apa yg gue maksud, dan kayaknya gue ngga perlu memberikan tag dengan nama Airline tersebut, kasihan tu Airline, kalau gue sebutkan apa. Gue bikin entry ini hanya untuk sebagai pengingat kalau gue ketika berangkat ke Kendari mendapatkan suguhan menarik.

 

This Post has been published with BlogDesk.

 

Tags: , , , ,